Batik Cirebon termasuk kedalam kelompok batik Pesisiran, namun juga
sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini
dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan
dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini
muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang
masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi diantaranya
seperti motif Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran
Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat
Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo dan
lain-lain.
Beberapa hal penting yang bisa dijadikan keunggulan atau juga merupakan ciri khas yang dimiliki oleh batik Cirebon adalah sbb:
a. Desain
batik Cirebonan yang bernuansa klasik tradisional pada umumnya selalu
mengikut sertakan motif wadasan (batu cadas) pada bagian-bagian motif
tertentu. Disamping itu terdapat pula unsur ragam hias berbentuk awan
(mega) pada bagian-bagian yang disesuaikan dengan motif utamanya.
b. Batik
Cirebonan klasik tradisional selalu bercirikan memiliki warna pada
bagian latar (dasar kain) lebih muda dibandingkan dengan warna garis
pada motif utamanya.
c. Bagian
latar atau dasar kain biasanya nampak bersih dari noda hitam atau
warna-warna yang tidak dikehendaki pada proses pembuatan. Noda dan warna
hitam bisa diakibatkan oleh penggunaan lilin batik yang pecah, sehingga
pada proses pewarnaan zat warna yang tidak dikehendaki meresap pada
kain.
d. Garis-garis
motif pada batik Cirebonan menggunakan garis tunggal dan tipis (kecil)
kurang lebih 0,5 mm dengan warna garis yang lebih tua dibandingkan
dengan warna latarnya. Hal ini dikarenakan secara proses batik Cirebon
unggul dalam penutupan (blocking area) dengan menggunakan canting
khusus untuk melakukan proses penutupan, yaitu dengan menggunakan
canting tembok dan bleber (terbuat dari batang bambu yang pada bagian
ujungnya diberi potongan benang-benang katun yang tebal serta dimasukkan
pada salah satu ujung batang bambu).
e. Warna-warna
dominan batik Cirebonan klasik tradisional biasanya memiliki warna
kuning (sogan gosok), hitam dan warna dasar krem, atau berwarna merah
tua, biru tua, hitam dengan dasar warna kain krem atau putih gading.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar